Senin, 13 September 2010

Cerita Blog

Hahaha, jadi ini terbuat karena saya dan Mbee (Striya) mencoba untuk berkonsultasi tentang novel yang akhirnya kita sepakatin untuk bikin Cerbog! hahahaaha, mbee, maaf ya baru bisa gue post sekarang, untuk kalian. enjoy ya dengan cerita tanpa judul indang :)



"UNTITLED"
Louis, Pearland City

Aku manarik nafas panjang dan melirik ke jam tangan yang kukenakan di sebelah kiri. Baiklah, aku sudah setengah jam menunggu disini dan dia masih belum datang. Untungnya di taman ini tidak begitu sepi, setidaknya bukan aku satu-satunya orang yang menunggu disini. Sepertinya seorang ibu-ibu sedang menunggu juga di bangku sebelah sana, entahlah.
Beberapa anak sesekali berlarian di depanku, dan setelah itu menyusul angin kencang. Aku merapatkan jaketku dan membetulkan syalku. Mungkin bila aku banyak bergerak seperti anak-anak itu, rasa dingin ini bisa sedikit hilang, tapi aku lebih memilih duduk. Ya, tempat ini yang ia janjikan, jadi aku harus bersabar untuk menunggunya. Sial, lama sekali!
Aku bersenandung kecil dan menggerakan kakiku searah sampai tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahuku. “Hey!” sapa Nathan. Ia mengambil tempat disebelahku. Ia terlihat lelah, sepertinya ia berlari menuju tempat ini.
“Kau sangat-terlambat! Aku sudah 30 menit disini. Apa kau tahu betapa dingin tempat ini? Aku bisa mati kedinginan. Telat sedikit lagi kau datang, mungkin aku sudah menjadi mayat yang membeku dalam es!” aku melipat tanganku. Baiklah, ucapanku sedikit berlebihan, ah tapi tak apa.
“Hahahaha, maaf maaf. Ada sesuatu yang menghambat. Lagi pula Clare, kau terlalu berlebihan.” Ucap Nathan yang berdampingan dengan tawanya. Aku memutar bola mataku dan sepertinya Nathan menyadari kejengkelanku.
“Memang ada apa?” tanyaku penasaran dengan apa yang menghambatnya sampai kesini.
Nathan menghembuskan nafasnya panjang dan pelan, ia tersenyum seakan aku tidak boleh tahu. Aku mengerutkan alisku, menyebalkan. Tapi tiba-tiba tangan Nathan mengusap kepalaku dengan senyum khasnya. “Disini dingin, ayo pulang!” ucapnya dan lalu segera bangkit. Aku mengikuti dari belakang, baiklah, jurusnya tadi berhasil mengalahkanku kembali dan mengubah topik. Nathan selalu begitu.
Apa aku belum memberitahu kalian? Nathanael Hubbard, atau yang biasa ku panggil Nat adalah kakakku. Ya, namaku juga memiliki ‘Hubbard’ dibelakangnya. Dia satu-satunya keluarga yang kumiliki setelah ayah meninggal saat sedang bekerja, serangan jantung. Sedangkan ibuku? Aku tidak tahu seperti apa, dia pergi tanpa berpamitan pada kami saat aku berumur 3 tahun dan anehnya aku sangat sulit untuk mengingat wajahnya. Semua foto ibu juga tidak ada, sepertinya ayah yang memindahkan semuanya, tapi entah kemana aku tidak tahu.
Semenjak ayah sudah tidak ada, aku hanya tinggal berdua dengan Nat. Nat berumur 26 tahun. Ia sudah menamatkan kuliahnya tapi dia memilih meneruskan kembali 1 tahun yang lalu. Dan sekarang, setelah kuliah, Nat harus bekerja untuk menghidupi dirinya dan aku. Kami tidak bisa terus bergantung dengan warisan ayah. Nat bekerja di sebuah kedai kopi, aku lebih suka menyebutnya kafe. Kau tahu, espresso dan coklat hangat buatannya sangat lezat. Yah, ditambah lagi dengan dirinya, menurut menejer kafe itu, pendapatan kafe itu bertambah karena Nat bekerja disana. Pengunjung bertambah dan didominasi oleh wanita. Tentunya aku tahu kenapa. Nat mempunyai tinggi badan sekitar 180-an dengan postur tubuh yang pas, cukup atletis. Wajahnya tampan dengan bola mata birunya. Sedangka rambutnya cepak. Sejujurnya aku merasa bangga mempunyai kakak sepertinya. Terlebih Nat sangat baik. Sungguh tidak ada yang bisa menggantikannya dan aku sangat menyayanginya.
Sekarang kami berada di mobil ayah. Nat memarkirnya sedikit agak jauh dari taman dan tepat berada di bawah pohon ek yang sepertinya sudah agak tua. Sepanjang perjalanan pulang Nat terus menceritakan kejadian lucu di tempat kerjanya tadi pagi (ia tidak ada kuliah hari ini). Ada yang memanggil dirinya tapi tidak memesan apa-apa sama sekali, bahkan ada yang meminta nomor ponselnya.
“Benarkah? Lalu kau berikan?” Tanyaku antusias dan aku berharap Nat tidak memberikannya.
Nat tersenyum disela-sela konsentrasi mengemudi, “Tentu tidak, untuk apa?” ia melirik kearahku sekarang dengan senyum gelinya.
Aku tertawa dengan nada meledek “mana kutahu, yah tapi mungkin… hmm, tidak tahulah! Hahahahahaha” tawaku semakin manjadi-jadi. Aku senang meledek Nat dan biasanya Nat akan membalas. Tapi kali ini Nat sedang berkonsentrasi dalam menyetir. Ia hanya menengok ke arahku dan menaikan sebelah alisnya lalu menggelengkan kepala, dan setelah itu, kembali fokus. Sedangkan aku menahan geli.
Mobil kami berhenti disebuah restoran cepat saji. Nat bilang ia akan mentraktirku disini atas permintaan maafnya karena terlambat dan membuatku menunggunya hingga ‘beku’. Nat memberikan penekanan saat ia mengatakan ‘beku’. Aku memesan hamburger dan french-fries juga cola dengan float. Sedangkan Nat hanya memesan double-cheese-burger dan cola (tanpa float).
“Clare?” Nat membuka topic pembicaraan. Aku hanya menggerakan kepala tanda kalau aku menjawab ‘ya’, yah, saat itu aku sedang meneguk cola-ku. “bukankah itu temanmu?”
Aku berbalik badan dan mencari orang yang Nat maksud. “Dimana? Siapa?” tanyaku selagi masih mencari.
“Diantrian kasir nomor dua. Holley? Mungkin iya.” Ucapnya. Holley? Ah itu dia! Benar, itu Holley dan pacarnya. Setelah memastikan kalau itu memang Holley tanpa menyapanya, aku kembali membalikan badan dan menghabiskan sisa kentang gorengku dengan cepat.
“Ada apa?” Tanya Nat tiba-tiba, sepertinya ia menyadari perubahan sikapku. Aku hanya mengangkat bahuku tapi Nat memaksa, “ayolah”
Aku menghela nafas panjang, “Dia bukan temanku sekarang!” ucapku singkat. Nat mengerutkan keningnya. Aku selesai menghabiskan kentangku lalu bangkit sambil membawa cola-ku yang yang masih banyak. Aku mengajak Nat ke mobil, aku akan menceritakan semuanya di perjalanan pulang dan Nat setuju.
“Hah, baiklah aku ceritakan. Hmm, kira-kira bulan Mei kemarin aku baru mengetahui sifat aslinya. Selama ini ia membicarakanku dibelakang dan menjelekanku tentunya. Satu bulan sebelum itu, ia mengajakku ke rumahnya. Disana ia memberikan sebuah catatan yang sejujurnya tidak kumengerti, dan setelah itu ia mengajakku ke ruang bawah tanah yang ternyata adalah tempat ayahnya bekertja. Ia bilang ayahnya melarang siapa pun masuk kecuali asistennya. Ia mengambil sebuah buku kecil yang diletakkan diatas meja kecil lalu kami kembali keatas. Setelah itu Holley menitipkan buku itu dan memintaku untuk menbawanya ke sekolah.” Aku menarik nafas kembali dan melirik kearah Nat, ia masih diam dan aku akan melanjutkannya.
“Besoknya sewaktu aku masuk ke kelas, beberapa siswa menuduhku hal yang sama sekali tidak benar. Mereka bilang aku membaca seenaknya catatan Holley, memaksa untuk masuk ke lab ayahnya, dan mencuri buku penting milik ayahnya. Baiklah itu menyebalkan, tetapi ada satu yang membuatku sangat kesal. Saat istirahat aku tidak sengaja mendengar Holley sedang menceritakan tentang hal-hal buruk itu kepada Nick, pacarnya sekarang. Dan aku tahu siapa dalang dari ini semua, hah, ternyata dia sendiri. Dan aku juga tahu sekarang kenapa ia melakukan itu. Aku dengar kalau Holley suka pada Nick tetapi Nick menyukaiku. Yah, masalah yang sepele. Jadi dia memfitnahku agar Nick membenciku. Hahahaha, memang berhasil, tapi setidaknya lebih banyak yang percaya padaku daripada dia.” Aku tertawa pahit begitu juga Nat.
“Kenapa lebih banyak yang percaya padamu?” Tanya Nat dengan nada meledek. Aku meliriknya sebal tapi setelah itu tertawa kembali.
“Mudah saja, dia bilang ‘mana ada pencuri yang mau mengaku’, lalu saat ia memintaku mengembalikan buku itu, aku hanya menunjukan buku itu ditanganku dan mengatakan ‘ini bukumu kan? Memang ada ditanganku. Nah jadi bagaimana, katamu pencuri tidak mungkin mengaku, tapi aku malah menunjukan ke semuanya. Jadi bagaimana?’. Aku mengatakan itu dengan senyum kemenangan. Dan lagi pula, beberapa teman di kelas juga satu sekolah dengannya sewaktu di smp, dan kudengar sifatnya sangat dibenci hampir satu sekolah. Hahahahaha” aku mengakhiri cerita dengan nada bangga. Memang benar, saat itu aku tidak merasa takut sama sekali karena aku memang benar. Untuk apa takut bila yang kamu lakukan itu benar?
Nat tersenyum lalu mnengelus kepalaku lagi, “hahaha, kau pintar! Itu baru adikku!”
“Selama ini aku juga adikmu!” ucapku meralat perkataan Nat.

* * *

Kami tiba di rumah pukul 9.15 p.m, begitulah yang ditunjukan jamku. Aku langsung naik ke atas untuk menaruh tasku dan entah mengapa aku sangat ingin mandi dengan air hangat. Jadi kuputuskan untuk mandi lalu hmm, menonton tv dibawah, mungkin.
Setelah selesai mandi, seperti niatku tadi, aku turun kebawah menuju ke ruang keluarga. Disana ada Nat yang ternyata sudah menyalakan perapian dan sepertinya sekarang ia sedang belajar. Ia menggunakan kaca matanya yang baru saja dia beli 2 bulan yang lalu. Aku yang memilihkan modelnya, meski pun sedikit berdebat, akhirnya Nat memilihnya juga, dan itu sangat cocok dengannya.
Aku berjalan kearah sofa dan mengurungkan niatku untuk menyalakan tv. Aku tidak ingin mengganggu konsentrasi Nat. Tapi saat aku duduk di sofa di depannya itu, Nat menghentikan aktifitasnya, memandangku sebentar lalu kembali tenggelan dalam soal-soal kimia, sepertinya. Aku melirik ke sekeliling, mencari sesuatu yang bisa kugunakan untuk menghibur diri.
“Nat?” Tanya ku ketika melihat laptopnya yang sepertinya tidak ia gunakan.
“Ada apa?” jawab Nat tanpa mengangkat wajahnya. Ia masih terus mengerjakan.
“Boleh aku pinjam Laptopmu?” puntaku dengan nada sedikit memohon dan mengeluarkan senyum. Yah, mungkin senyumku bisa membuatnya meminjamkan alat itu, karena selama ini, Nat melarangku menyentuh laptopnya.
Nat mengangkat wajahnya dan memandangku, “Yasudah, gunakan. Tapi dengan satu catatan, jangan membuka folderku!” ucapanya. Aku mengangguk lalu segera berjalan menuju laptopnya yang berada di meja kecil bundar di ujung ruangan. Aku menyalakan alat itu dan menghubungkannya dengan modem.
Aku membuka beberapa My Space temanku, membacanya dan kadang tertawa dan sepertinya cukup mengganggu konsentrasi Nat, karena setiap aku tertawa keras Nat berdehem untuk mengingatkanku. Nat memang orang yang menyenangkan, tapi bila sedang belajar, ia tidak ingin dingganggu. Aku ingat, suatu hari aku mengganggu Nat saat sedang belajar Matematika. Ia memperingatkanku untuk tidak mengganggunya tapi aku tidak mau mendengarkan itu, dan pada akhirnya ia marah. Itu pertama kali ia marah kepadaku dan sangat menyeramkan. Aku masih ingat badanku yang gemetar karena ketakutan. Setelah kejadian itu, aku bersumpah tidak akan pernah mengganggunya sampai ia marah lagi seperti saat itu. Aku janji.
Aku sedang tidak ingin mengisi My Space sendiri, jadi aku masih mencari page teman-temanku yang lain, sampai pada akhirnya aku menemukan milik Holley. Awalnya aku mencoba untuk tidak peduli, tapi tanganku terasa gatal dan akhirnya aku membukanya juga.
Page milik Holley itu didominasi dengan warna merah yang entah mengapa aku sangat benci melihatnya. Aku membaca beberapa tulisan yang ia tulis dan salah satunya menceritakan tentang diriku. Sial, ia mengataiku dengan semua hal yang sama sekali tidak benar. Bukankah dia sudah mendapatkan Nick? Untuk apa masih mengataiku? Apa itu semua belum cukup untuknya? Tanpa sadar aku mengepal tanganku karena sangat kesal, tetapi tiba-tiba aku merasakan sesuatu di belakangku.
“Anak itu sangat menyedihkan!” ucap Nat yang langsung membuatku tersentak dan hampir jatuh dari kursi kayu ini.Aku tidak tahu sejak kapan ia berdiri di belakangku, tapi sepertinya ia juga membaca apa yang Holley tulis tentang aku.
“Sejak kapan kau disana? Kau tahu? jantungku hampir copot karena kaget!” aku mengatur nafas karena aku memang benar-benar kaget, sedangkan Nat hanya tertawa dan kembali duduk di sofa. Ternyata ia sudah menyalakan tv dan sepertinya tugasnya sudah selesai.
“Sebelum kau membuka halaman milik Holley. Aku baru saja menyelesaikan tugasku dan melihatmu asik sendiri. Aku tidak tahu apa yang kau lihat, jadi kuputuskan untuk mengintip. Bahkan sepertinya suara tv tidak mengganggumu ya Clare? Hahahaha.” Jelas Nat sambil memilih channel yang bagus. Ia melewatkan beberapa film, yah film-film itu kurang menarik karena sudah diulang berulang kali. Setelah lama mencari, Nat berhenti di sebuah channel yang berisi berita.
“Kemarin dikabarkan kembali adanya orang hilang. Seperti kasus-kasus sebelumnya, tidak ditemukan satu pun jejak. Tetapi, dari semua kasus, polisi menemukan sebuah lambang yang sama disetiap kasus. Hingga saat ini polisi masih mencari orang-orang yang menghilang tersebut. Menurut kepala polisi Grady Huge, polisi aka bekerja sama dengan FBI untuk memecahkan kasus ini. Sekian berita kali ini, kami akan kembali satu jam kedepan.”
Nat mematikan tv setelah berita itu selesai, lalu berjalan kembali ke arahku. “Aku penasaran dengan lambang yang ditinggalkan penculik itu. Kau tahu seperti apa?” tanyanya.
“Aku tidak tahu.” jawabku. Setelah itu, Nat memintaku untuk mencarinya di google, dan hasilnya mengeluarkan sekitar 1500 link yang membahas tentang kejadian ini. Aku mengklik salah satunya. Lalu setelah itu kami berdua diam untuk membaca artikel yang cukup panjang tetapi tidak berhasil menemukan gambar yang kami cari.
Aku bergantian dengan Nat, sepertinya Nat sangat antusias dengan kejadian ini. Yah, Nat sangat suka memecahkan kasus. Dulu ia pernah membantu polisi untuk menyelesaikan kasus yang terjadi di tempat kuliahnya, karena memang pada saat itu Nat yang dituduh. Dan hasilnya, kasus itu berhasil ia selesaikan dan membersihkan namanya dari tuduhan. Mungkin saja kasus kali ini begitu bisa ia pecahkan. Memang agak berlebihan, tapi siapa yang tahu?
Aku bersandar pada rak buku yang ada dibelakangku dan memandang keluar, ke rumah di seberang sana. Di sana adalah rumah bibi Ann, Anne White. Bibi Ann adalah satu-satunya tetangga terdekat kami. Ia sempat mengurus kami saat ayah meninggal. Tetapi, setelah beberapa lama, Nat memutuskan untuk hidup mandiri dan tidak ingin merepotkan Bibi Ann. Awalnya bibi Ann sempat khawatir, tetapi Nat meyakinkan. Tetapi itu bukan berarti memutuskan hubungan kami. Bibi Ann terkadang mengirimkan kami kue yang ia buat. Ia sangat ahli dalam membuat kue, dan semua kuenya terasa enak. Hingga saat ini aku belum menemukan kue yang rasanya seenak buatannya.
Sepertinya ia sedang sibuk, tidak tahu sibuk dengan apa, aku hanya memandanginya dari siluet yang ada di jendela. Sudah lama aku tidak pergi ke rumahnya, lagi pula bibi juga berjanji untuk mengajariku membuat kue. Ya, aku akan berkunjung kesana. Mungkin aku akan membawakan beberapa potong kue, aku akan membeli dulu besok.
“Ini dia!” ucap Nat dan kembali mengagetkaku. Sepertinya ia menemukan gambar yang ia cari. Aku berjalan mendekat untuk melihat symbol itu.
Simbol itu tidak asing, “Hmm, sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya?” ucapku mencoba mengingat. Ayolah ingat! “Ah, dibuku milik Holey!”
“Kau bercanda?” Tanya Nat tidak percaya.
“Aku serius. Akan kuambilkan. Tunggu sebentar!” Aku beranjak dari tempat itu dan berencana untuk mengambil buku milik Holley tapi sudut mataku menangkap sesuatu. Ada sesuatu yang terjadi di rumah bibi Ann. Aku tidak bisa melihat dengan jelas, jadi kuputuskan untuk melihat dari depan pintu.
Aku membuka sedikit pintu depan dan mengintip ke rumah yang tepat berada di depan rumah kami. Sepertinya ada tamu yang tak diundang, karena gerak-gerik bibi Ann tidak menunjukan kalau ia senang. Bibi Ann berusaha menutup pintu itu, tapi tamu itu memaksa masuk. Aku melihat dari siluet yang ada di jendela. Tunggu! Apa yang mereka lakukan? Aku pasti salah melihat. 2 orang tamu itu menghunuskan pisau ke perut bibi Ann? Tidak aku pasti salah lihat!!
Aku menunggu sambil terdiam di tempatku berdiri sekarang. Tidak lama setelah itu, pintu rumah itu pun terbuka. Tubuhku kaku, aku tidak bisa percaya dengan apa yang kulihat! Tidak! Tidak mungkin!!
Aku menutup pintu dengan cepat dan berjalan goyah ke ruang keluarga. Nat memandangku bingung. “Clare? Ada apa?” tanyanya sambil memegang kedua bahuku.
“Bibi Ann, bibi Ann..” badanku gemetar kuat, “bibi Ann dibunuh!”

To Be Continued

Senin, 23 Agustus 2010

sekolah baru, baju baru, serba baruuu

Hey, kalian, apa kabar? Gue baik dong! *bangga* hehehehe
Udah lama nggak nulis, biasalah, sibuk, banyak job sana-sini *minta ditampol* akakakakaa, maafkan perbuatan saya, saya janji tidak akan mengulanginya lagi pak (?)
Hehehehehehehe

Oiya, gue SMA loooooh! Heheh, sekarang udah pake putih abu-abu! Asiiik, senangnya hatiku. Sebenernya udah 1 bulan (kayaknya)
Hehehe, sma lumayan seru, tapi katanya serunya baru kerasa di kelas 2, uhu, masih lama, tapi nggak sabar jadi kakak kelas lagi!
Eh iya, saya bersekolah di 105 jakarta, samping smp, tinggal loncat tembok! Wihi nyampe deh lo! Hahahaha!

Oh, pas mos seru, lumayan, tapi banyak capeknya "ampun kaaaak" hahahaha, tapi itu kenangan, ya ya ya plok plok
Hey, gurunya juga lumayan, tapi saya cinta guru plh! Bikin ngakak mulu sumpah! Hahahhaaha, love you buu

Apa ya? Hmm, oh iya, minggu ini lagi pekan uh1, dan besok ada kimia! Oh kimia? Ah susah! *sotoy* hahahahaha
Susah banget tau kimia itu! Susah parah! Hohoho
Udah dulu ya, mau dengerin david cook nyanyi, lagi di rumah gue lo diaaa! "Siapa peduli?"
"Gue peduli, mau apa lo?"
"Mau coklat! Apa lo?"
"Manusia! Lo?"
"Sama!"
"Yaudah diem!"
"Oke!"

Sabtu, 05 Juni 2010

sejatinya dekat (?)

Haa hai hau hae hao
Morning, karena saya ngetiknya pagi, still 6.50 nih, hahahaha, pengen banget mosting hal lucu nan indah seperti saya *ditumpuk sampah*
Ngomong-ngomong akyu lagi mendengarkan taylor swift - you're not sorry
Kalau ngomongin taylor swift, selalu mengingatkan dengan anya, saya pastinya! Yekan? Iya aja! Iya! *maksa lo nya!?*

Tunggu ya mau ganti lagu dulu hehehe
Oke ost. Samurai X - hearth of sword (joget dolo)
Bales msn dulu ya, biasalah, biasa (?)
Oke berrrrres
Maaf bersabar dari tadi hehe

Nah sekarang, karena udah lulu dari smp 9 Sekolah Standar Nasional Jakarta yang waktu gue masuk cuma suka sama view-nya aja, padahal biasa aja ehehehe
Disana ada teman yang bersama sehidup-sebelajar (?)
Apalah arti hidup tanpa teman kawan? Hati ini kosong! Tidakkah anda tahu bahwa kata-kata itu sangatlah lebay? Tapi cukup membuktikan kalau pertemanan bukanlah hal yang sepele! Ingin konsultasi dengan saya tentang dilema pertemanan, hubungin saya segera! SEGERA LOH! AWAS NGGA!
"Kok lo maksa sih nya?"
"Lah, terserah! Tak suka engkau?"
"-______-"

Oke lanjut
Dengan ini secara resmi ingin mengenang ma bestfriend, teman baik, teman dekat, teman sehati hahaahaha *terinspirasi oleh HAYAH AFIFAH, call AFI, thanks madu ehehehe*

1. Hayah Afifah : pintar pintar dan senasib soal badan, cuma dia kurusan! Sebel deh! Hahahaha, okeh, hayah or lebih enak dipanggil afi, adalah teman sebangku saya di kelas 7 dan 9 haha! She's hebat, pintar, pede, baik hati dan suka saya (?) Kalau sms sama afi suka heboh, dan enak diajak talking with sms or ngomong pes tu pes! Awal pertemuan di kelas 7, dia menyapa dengan backpac *gitu bukan?* dan
"Haaaaaai" penuh riang dan semangat! Tapi itu awal mula yang baik, dan ngga bisa dilupain! Bener loh! Thanks ya fi being my bestfriend yang enak banget, my best best BEST friend deh! Muuuuuuuaaaaaaaaaaah :D

2. Annisa Saraswati : nis, yang 2 itu n-nya atau s-nya? Maaf masih sering lupa ehehe..
Paggil saja nisae! Kocak, heboh, ceria, dan temen sebangku waktu kelas 2! Heboh banget kita ya nis! Ahahahahahahaha enak banget loh ngobrol sama nisae, seru banget, pasti ngga hening, jamin! Coba ajaaaa
Apalagi inget dulu dengerin lagu pake headset berdua, kanan kiri di kelas, sama pas sambil jalan pulang! Yakan? Ahahaahahaahaha, itu kocak, tapi pas kita liat ada anak cowok ngelakuin hal yang sama, pengen ngakak! Yakan? Yakan?
Pokoknya niase itutuh, hebaaaaaaaaaat, lucu, unik, jarang loh punya temen kayak niase! Love her so much deh muuuuuuuuah :D

3. Intan Pradipta : di hp gue namanya intan-chan, dan lo sendiri yang nulis kan ya tan? Ahahahahahahaa. Temen gue yang 1 ini udah menemani hatiku yang kesepian selama di sd! Ahahahaha, kita sebangku di kelas 6, masuk smp sama cuma ngga sekelas! Sial! Cuma pas kelas 9 kelas kita deket ya! Jadi sering ngobrol! Inta itu baik banget, care, berani, pinter, dan suka banget sama michael jackson, juga prince ahahahaah! Mau jadi istrinya prince! Sepuluh taun lagi undang saya yaaaaaaaaaa!
Inget ngga tan perjuangan mendapatkan kaset michael yang kita bagi 2, dan ternyata sekarang banyak dijual dimana-mana, tapi itutuh jerih payah kita tan! Patut bangga! Juga jerih payah untuk nonton this is it! Keren banget kita tan!
Kau teman baikku dari dulu hingga sekarang! Paling care dan dewasa! Keren tan! Muuuuuuaaaah

Mandi dulu bentar ye

Wokeh, lanjut

4. Hanan Zafira : hanaaan, hanaaan, teman samping bangku waktu kelas 7 haha, yakan? Hanan itu pake kerudung, cuma kalau dibuka cantiiiiiiiknyaaaaaaa! Ngga bohong, aku suka loh *jangan salah paham ya nan!* ehehehe
Terus hanan juga yang paling kalem dari kita kita, patut dicontoh tuh! Ya!
Oiya, kita sama-sama pecinta simon santoso ya, bareng afi, cuma kalian lebih dulu dibanding aku!
Nan, rencananya kita mau nonton simon di Indonesia Open nanti, kita bersorak untuk simon nan! Muuuuuaaaaaaaaah

5. Tsaniya fadhlin Andini : temen sebangku di kelas 9! Canti banget dengan rambut gelombang dan putih! Punya suara bagus! Terus terang, saya kira tsaniya itu pendiem, tau-taunya tsan, lo itu berbeda! Heboh banget hahahahahaha! Tsaniya juga pinterrrr yah! Keren banget deh! Setia juga sama cowoknya. Langgeng ya tsan
Tsaniya itu punya rumah yang jauh gila sama sekolah, tapi gue salut, soalnya kegigihan engkau untuk sekolah! Plok plok plok! Muaaaaaaaaaaaaaah

6. Annisa Istianingsih : ca, yang 2 itu s-nya atau n-nya? Maaf ya, nanti gue ganti deh! Oke, kita panggil caca aja yaaaaaaa! Caca itu pinter, heboh, dan lucu! Hahahaha
Gue suka banget sama ekspresi-ekspresi yang ia keluarkan! Kocak kocak! Hahahaha, apalagi kalau gimana ya ca? Sambil ngomong "ieee" dengan mata sedikit melotot dan kepala maju gitu loh caaaa! Haha trus caca juga yang paling rajin menelpon saya, kadang kita heboh kalau telponan loh! Yekan? Hahahaha
Ohiya, caca ini duduk dibelakang tsaniya, dan kita bertiga sering banget ngobrol, ada yu juga loh! Muuuuuuuaaaaaaah

Oke, that's all deh *sok* haha, thank you very much for being my bestfriend yaaaa *sok lagi* ahahaha

Sabtu, 22 Mei 2010

cerita saja

Hay teman teman dari Indonesia samapai amerika, balik ke papua (?), kembali lagi saya di sini menemanimu yang sedang gundah hati atau pun senang sendiri, tapi, ngg, lupakan lah, lupa kata-kata lanjutannya.

Nah it's time to posting memosting, kita mulai dari mana sobat? Mungkin dari perut saya yang sedikit mules, "ngga penting nya!" Okelah maaf, ganti topik.
Jadi sebenernya mau mengutarakan isi hati, tapi boleh ngga ya? Boleh sajalah, tidak ada yang terugikan, tapi mungkin ada, cuma mau bertukar pikiran aja deh yaccch hahaha ahahahah

Hmm,
Pertama dan utama, mau handphone baru -_____-

2. Kata orang, teman serta keluarga, jangan suka sama orang berlebihan, karena waktu nanti dia ninggalin kita, rasanya tuh kayak keselek bakso isi duri, sakit perih, tapi nyangkutnya bukan di tenggorokan, tapi di hati, dan otak, kasian kan? cobalah ngelakuin sesuatu jangan berlebihan. Misal, kalau dapet rezeki, jangan heboh, loncat kesana kemari, memamerkan gigi, lebih baik kalau kita bersyukur sama apa yang udah didapet.
Nah contoh lainnya yang pasti udah sangat amat sering adalah, love seseorang (?), atau suka seseorang. Coba deh, biasanya kita berlebihan mikir orang yang kita suka, tapi, apa mereka mikirin kita? Kalai iya sih syukur, nah kalau ngga, matilah kalian (maaf), rugi kan? Nah, sekarang, jangan memforsir diri sendiri berlebihan dengan mikirin hal berlebihan juga. Kayak udah yang kejadian, nanti kalau udah putus atau apalah begitu, nanti marah-marah, yekan? Mending biasa aja, santai, tapi kita perhatian tanpa berlebihan -___-

3. Pernah denger istilah "ngga ada tuh yang namanya mantan temen!" Ngga? Percaya? Aku sih sedikit ngga yah, ngga tau kenapa? Tanya kenapa? Why? Why?

Hmm, apa lagi hayo? Otak buntu, sebenernya lagi bete ini nulisnya, tapi yah, namanya orang kul (cool), tetep aja keren, yakan? Sudah iyain aja lah muaaah
Trus juga, ayo kita bangkitkan generasi penerus bangsa dengan mengembangkan bakat dan minat
"APA NYAMBUNGNYA NYA?!"
Udah buntu ini, eh jadi inget aprili hey, hay sobatku hahahahahaaha

Udah ah, kip smailing ya, kip riding dis blok ya (?) *norak* pokoknya senyum manis dari anya deh dahdah

Kamis, 20 Mei 2010

hey

Hey kalian sahabatku yang berbahagia :D
Apa kabar heyheyhey? Saya baik hihihihi
Mari bersyukur karena pada saat ini kalian masih bisa hadir untuk membaca posting-postingan di blog saya :D hehehehehehehe

Pada kesempatan kali ini, saya selaku owner *sok* dari blog ini akan memberikan postingan yang entah lah

#lagu sara bareilles - love song mengalun, joget bentar#

Oke, sebenarnya saya diminta my sahabat untung membuat postingan baru, beri tapuk tangan yang meriah untuk AFI
Hay sobat? Apa kabare dikau?

Pengen bilang "norak sumpah lo nya!" Tapi ngga nyambung, oke ditunda

Afi minta aku buat mosting, dan hasilnya adalah ini, oke mau cerita dikit nich

Afi bilang udah bisa mosting dari hp, uwooo norak saya jadinya hahahahaha tapi beneran bisa loh! Hey bisa ini! BISA WOY! Ayo pada mainan blog lagi gimana? Kan keren, tapi emang namanya ngga keren sih, kan biasanya orang kalau main
Friendster : fsan
Facebook : fban
Twitter : twitteran
Nah kalau blog masa : blogan? Apa ya? Postingaaan?

#ganti lagu dulu, ngga enak! Nah ronan keating - nothing at all, melting bentar ya *plung*#

Oke apa maksudnya plung? Lupakan

Kita kembali ke topik tak utama

Nah gitu, jadi apa yang enak ya? Ayo voting gimance?

Trus aku pagi-pagi smsan sama nisae, oh ya, ngomong-ngomong aku mau bikin CERBOG (cerita blog) jadi kayak cerpen cuma nanti ku posting di blog! Tapi ngga di ini blog yaaaa, aduh jadi ngga sabar, bangga punya impian kayak gini,
"Belom jadi aja udah bangga lo! Pas udah jadi mau kayak apa lo nantinya!"
"Apa deh, sirik tanda orang burik!"
Maaf tidak ada sensor

Trus ada sms dari sahabatku nisae! Heyheyhey
Baca dulu yaaaaaaaaa

Lanjut, eh tunggu, bukan dari nisae ternyata, nanti saja balasnya hahahahahahaw

Oke, dengerin lagu vierra! <3

Trus aku mau cerita kalau nanti tanggak 22-27 juni atau juli gitu mau nonton inaopen! Asiiiiik! Ngga sabar saya, masalahnya ini pertama kalinya suka sama bultang, dulu sih biasa-bisa aja, ini semua gara-gara SIMON SANTOSO! Yeay! Dia keren mainnya pas lawan si china! Yeay! Love you muah
Oh iya, nanti aku mau mosting tentang simon ah! Ditunggu saja sodara-sodara
Ohiya, jadi inget hanan, katanya kita bersorak simon meski bukan dia yang main! Siiiiiap bos!

Udah ya, pegel ngetik hahahahaaha bye muaaaaaaah seribu cinta (?)

Rabu, 31 Maret 2010

UN UN UN UN

SELESAI UN LANGSUNG NGE-BLOG!
OYEEEE

Bahasa Indonesia : cukup menarik

Bahasa Inggris : menantang

Matematika : Menyenangkan

Ipa : Menggemaskan



doain NEM bagus yaaaaaaaa

Sabtu, 24 Oktober 2009

cool!

lagi browsing eh nemu ini keren deh..
lagunya vierra tapi cuma pianonya aja.. keren deeeh..






pianonya keren ya hahaha :D